H.Akbar
Ketua BaZIS Ciomas
Nama mereka diabadikan di dalam Al-Qur'an, agar kita dapat mengambil
hikmah dari kehidupan mereka, ya Lebah (An-Nahl) dan Laba-laba
(An-Ankabut).
Dalam hidupnya, laba-laba adalah binatang yang
terlihat seram dan menakutkan, juga penipu dan pemalas. Banyak binatang
lainnya takut untuk mendekat padanya. Ia memiliki kemampuan membangun
sarang dengan membuat jaring-jaring seluas apapun yang diinginkannya,
tetapi ia menjadikan jaring-jaring itu untuk menjebak mangsanya. Yang
kemudian, hanya dengan menunggu ia pun berhasil mendapat mangsa untuk ia
lahap sebagai santapan. Binatang apapun yang tersangkut di jaringnya,
pasti akan binasa. Sebesar apapun jaring-jaring yang dibuatnya, tidaklah
memiliki manfaat apapun untuk makhluk di sekitarnya. Bahkan, meski
tampak kokoh, ternyata jaring laba-laba sangatlah rapuh.
Sedangkan
dalam kondisi berbeda, lebah adalah binatang yang kadang tampak lebih
kecil dibandingkan laba-laba. Ia juga tak lebih menyeramkan dibandingkan
laba-laba. Tapi ternyata, lebah adalah binatang pekerja keras, jujur,
pandai membagi tugas, dan banyak memberi manfaat. Lebah selalu
berkeliling untuk mencari makanannya, mencari banyak bunga untuk
dihinggapi yang kemudian akan dihisap nektar bunganya. Ia pun hanya akan
mencari makan secukupnya, tidak suka menimbun makanan yang berlebihan.
Lebah
selalu memiliki pembagian tugas antara lebah ratu dengan lebah pekerja,
sehingga memiliki disiplin kerja yang tinggi di sarangnya. Lebah juga
tidak pernah mau merugikan apapun yang ada di sekitarnya, justru ia
banyak memberikan manfaat mulai dari menyuburkan bunga, menghasilkan
madu, bahkan sarangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi
manusia. Sarangnya berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar
tidak terjadi pemborosan lokasi.
Itulah sekilas gambaran
perbandingan antara hidup lebah dengan laba-laba. Sahabat, sebagai
pemuda Muslim calon pewaris peradaban, sudah selayaknya kita meniru
sifat lebah, bukan laba-laba. Kita harus mau bekerja keras dan selalu
jujur, tidak menjadi orang yang serakah apalagi menjadi penipu yang
tampak baik tapi ternyata berbahaya. Kita harus dapat memberi manfaat
untuk orang banyak, jangan menjadi hidup yang sia-sia. Seperti firman
Allah: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia (QS. 16;68)", hal ini agar manusia dapat mengambil manfaat dari
sarang lebah disekitar mereka. Dan satu hal yang paling penting, kita
harus banyak berbuat agar menjadi pribadi yang kokoh dengan selalu
bersandar kepada Allah. Sebagaimana Allah memberi pelajaran melalui
firman-Nya:
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung
selain ALLAH adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan
sesungguhnya rumah paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka
mengetahui (QS 29:41)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar