ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH - SELAMAT DATANG DI SITUS BaZIS KECAMATAN CIOMAS - MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI DAN SILATURAHMI BaZIS CIOMAS DENGAN MASYARAKAT

Sabtu, 19 November 2011

Akhlak Dan Ekonomi


H. Akbar
Ketua BaZIS Ciomas

Akar dari semua masalah ekonomi kita adalah disebabkan oleh dua faktor besar yaitu kesalahan manusia dan kesalahan sistem. 

Kesalahan manusia disebabkan oleh kebobrokan akhlak (moral hazard) dimana norma-norma sosial yang terkandung di dalam agama tidak menjadi panduan dalam berperilaku. Contohnya adalah pengguna NARKOBA di Indonesia diperkirakan mencapai 2-3 juta orang. Jika diasumsikan pengguna NARKOBA tersebut menghabiskan Rp 500 ribu setiap pekan, atau Rp 2 juta per bulan, maka volume transaksi NARKOBA bisa mencapai Rp 6 triliun perbulan. Dalam setahun bisa mencapai Rp 72 triliun. Angka tersebut sama dengan belanja Indonesia untuk menanggulangi krisis global. 

Hal yang serupa juga terjadi pada transaksi pelacuran. UNDP mengestimasikan tahun 2003 di Indonesia terdapat 190 ribu hingga 270 ribu pekerja seksual komersial yang tiada lain mereka adalah para pelacur dengan 7 hingga 10 juta pelanggan. Artinya setiap pelacur rata-rata melayani 37 pelanggan (rasio maksimum). Jika diasumsikan akhir tahun 2008 tumbuh 20% atau sekitar 324 ribu, dan jika rasio pelacur dan pelanggannya masih sama yaitu 1 banding 37, maka diperkirakan pelanggan pelacuran mencapai 12 juta pelanggan. Dan jika diasumsikan, setiap pelanggan mengeluarkan Rp 1 jt perbulan, maka transaksi pelacuran per tahun mencapai Rp 144 triliun.

Dari kedua hal di atas bisa kita perkirakan biaya untuk transaksi amoral di atas setara dengan 46 jembatan Suramadu dan 3,6 kali belanja Indonesia untuk orang miskin per tahun. Lalu bagaimana dengan judi atau korupsi? 

Oleh sebab itu pengentasan masalah ekonomi bangsa, harus melalui dua pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah perbaikan akhlak di seluruh lapisan masyarakat, dan pendekatan yang kedua adalah perbaikan sistem dengan sistem Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar